close

Barang Inferior Adalah Barang Jenis Komoditas: Simak Contoh dan Karakteristiknya

Barang inferior merupakan konsep penting dalam ekonomi karena merujuk pada jenis barang tertentu. Pada dasarnya, barang inferior adalah barang yang memiliki hubungan unik dengan pendapatan konsumen. Pelajari lebih lanjut pengertian, karakteristik dan contoh-contohnya berikut ini.

Barang Inferior Adalah Barang Cerminan Kondisi Pendapatan Konsumen

Barang inferior merupakan istilah ekonomi yang menggambarkan barang saat permintaannya turun ketika pendapatan konsumen naik. Konsumen kehilangan minat ketika pendapatan dan ekonominya mulai membaik. Barang inferior seringkali menjadi pengganti dari barang normal. 

Barang normal adalah barang yang permintaannya akan bertambah seiring meningkatkan pendapatan konsumen. Perbedaan utama dari barang normal dan barang inferior yaitu pada kemasan dan harga barang tersebut. Pada dasarnya, peningkatan konsumen tidak serta-merta membuat peningkatan penjualan pada semua barang.

Peningkatan penghasilan tentu akan membuat daya beli masyarakat itu meningkat, namun justru barang inferior mengalami penurunan. Contoh barang inferior seperti mie instan. Makanan yang sangat populer ini banyak dikonsumsi sepanjang waktu. Harga yang ekonomis menjadi salah satu alasan menjadi pilihan utama.

Saat penghasilan masyarakat meningkat, maka sebagian besar memilih beralih ke bahan makanan lainnya yang lebih sehat dan lezat. Seiring waktu, konsumsi mie instan akan ditinggalkan. 

Perbedaan Karakteristik Barang Inferior dan Barang Normal

Untuk lebih memahami barang inferior adalah barang jenis komoditas, maka perlu mengenal karakteristiknya. Salah satu ciri utama barang inferior yaitu angka elastisitas pendapatan lebih kecil dari nol. Sedangkan tingkat elastisitas pendapatan merupakan jumlah permintaan terhadap perubahan nilai pendapatan.

Simak perbedaan karakteristik barang inferior dengan barang normal dan superior berikut ini:

1. Tingkat Permintaan

Dari segi tingkat permintaan, barang normal akan mengalami kenaikan jika penghasilan konsumen juga meningkat. Sedangkan barang superior merupakan barang yang jumlah permintaannya meningkat ketika permintaan juga meningkat, misalnya barang mewah. 

Barang inferior akan mengalami penurunan ketika terjadi peningkatan penghasilan konsumen.

2. Elastisitas Barang

Elastisitas barang esensial adalah positif, artinya elastisitasnya lebih besar dari nol. Ketika terjadi penurunan pendapatan, maka permintaan barang normal di masyarakat ikut menurun. Umumnya barang kategori ini merupakan barang kebutuhan. Kesimpulannya, permintaan barang normal tidak elastis jika berhubungan dengan pendapatan.

Sedangkan barang inferior adalah barang yang tingkat elastisitasnya bernilai negatif. Hal ini terjadi ketika barang inferior mengalami penurunan, maka terjadi penurunan permintaan. Sebaliknya, jika pendapatan konsumen menurun, maka barang inferior mengalami kenaikan atas permintaan.

Sejumlah barang inferior adalah barang terbilang elastis, saat terjadi peningkatan 5 persen, maka penurunannya bisa lebih dari 5 persen.

Contoh Barang Inferior

Setelah memahami karakteristik, tentu Anda akan lebih paham barang inferior. Berikut ini tiga contoh barang inferior di masyarakat:

  • Mie instan akan semakin menurun ketika pendapatan konsumen naik karena akan berganti ke bahan makanan lain. 
  • Mobil bekas contoh barang inferior. Ketika penghasilan meningkat, maka konsumen lebih memilih membeli mobil baru.
  • Transportasi publik digunakan oleh masyarakat dengan penghasilan pas-pasan. Ketika pendapatan naik, maka konsumen berpikir menggunakan kendaraan pribadi.

Pada dasarnya ketika terjadi kenaikan pendapatan, maka orang cenderung memilih barang lain. Hal ini yang menyebabkan permintaan barang inferior justru menurun. Ada kecenderungan orang memilih barang normal ketika pendapatan mulai naik.

Pahami juga bagaimana cara berinvestasi dengan benar melalui trading Bitcoin Indonesia. Nilai Bitcoin makin meningkat, namun investor baru jangan asal fomo. Pintu merupakan aplikasi terpercaya yang aman bagi investor baru yang ingin belajar dan tentunya memperoleh cuan berlimpah.

 

Tinggalkan komentar